Atlit Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (O2SN PDBK)
kemdikbud.go.id - Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (O2SN PDBK) telah sukses diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Setiap medali dari masing-masing cabang olahraga (cabor) telah diterima oleh pemenang.
“Selamat kepada anak-anak yang telah meraih medali pada O2SN PDBK 2023. Semoga raihan ini dapat memotivasi kalian untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi. Bagi yang belum mendapatkan medali, tetap semangat dan terus berlatih. Kalian semua hebat,” ujar Kepala BPTI, Asep Sukmayadi, pada Kamis (14/9).
Salah satu peserta cabor catur, Krisna Aji dari SLB BC Bina Harapan Pangandaran, Jawa Barat, merasakan kebahagiaan dapat meraih medali emas sehingga mencapai puncak prestasi tertingginya. Saat itu, ia langsung menghubungi orang tuanya untuk menyampaikan kabar bahagia atas capaian prestasinya.
“Untuk mamah dan keluarga besar di rumah serta teman-teman, terima kasih telah membantu dalam doa. Alhamdulillah Krisna sekarang bisa mendapatkan medali emas, terima kasih semuanya. Kebahagiaan ini adalah hasil dari prestasi Krisna,” ucapnya saat menghubungi orang tuanya di Hotel Bigland, Sentul, Jawa Barat..
Dalam kesempatan ini, Krisna juga berpesan kepada siswa berkebutuhan khusus lainnya agar jangan menyerah dengan keterbatasan yang dimiliki. “Jangan pernah menyerah. Dengan keterbatasan kita bisa mencapai apa yang kita impikan,” pesannya.
Guru Pendamping Krisna, Eko Wibowo, turut merasakan kebahagiaan atas raihan prestasi anak didiknya tersebut di ajang O2SN PDBK. “Alhamdulillah kita bisa mempersembahkan medali emas untuk provinsi Jawa Barat. Luar biasa sekali untuk perjuangan Krisna sudah mencapai titik ini,” ujarnya.
Kebahagiaan yang sama turut dirasakan peraih medali emas pada cabor atletik nomor Balap Kursi Roda, Muhammad Bintang Ramadhan, siswa dari SLB D YPAC Bali. Ia mengungkapkan telah mengikuti O2SN sejak tahun 2019 dan hanya memperoleh medali perak. Berkat konsistensinya, kini ia berhasil meraih mimpinya mendapatkan medali emas di ajang talenta O2SN PDBK tahun 2023.
“Setelah sekian lama saya mengikuti O2SN, akhirnya hari ini saya bisa dapat medali emas. Saya bahagia sekali bisa membanggakan kedua orang tua saya,” ungkapnya saat ditemui di Lapangan Luar Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, seusai penyerahan medali cabor atletik nomor Balap Kursi Roda O2SN PDBK.
Bintang juga menambahkan salah satu cara untuk membahagiakan kedua orang tua adalah dengan meraih prestasi. “Harus semangat untuk membanggakan kedua orang tua, sekolah, dan daerah. Yang paling penting dengan prestasi kita bisa melihat kebahagiaan orang tua kita,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ester Silaban, guru pendamping Laela Ramadani, atlet cabor Bocce dari SLB-E Negeri Pembina Tingkat Provinsi, Sumatra Utara, merasakan kebanggaan atas raihan medali yang diperoleh anak didiknya. Menurutnya, dapat menyaksikan anak didiknya menaiki podium dan menerima medali emas merupakan momen terindah yang dirasakan oleh seluruh kontingen O2SN PDBK provinsi Sumatra Utara. Meskipun Laila memiliki keterbatasan dalam kemampuan intelektual, ia sebagai pendamping sangat bangga atas capaian prestasi yang diraih Laila.
“Saat final tadi Laila bersemangat sekali, tetapi perasaan saya juga deg-degan karena Laila bersaing dengan 31 atlet lainnya dari seluruh Indonesia. Pada akhirnya Laila jadi juara. Saya sebagai pendamping sangat bangga bersama kontingen provinsi Sumatra Utara lainnya,” tuturnya.
O2SN PDBK diikuti sebanyak 231 peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Ajang talenta ini melombakan lima cabor yaitu, catur, tenis meja, bocce, atletik, dan bulutangkis. O2SN merupakan bagian dari program membangun generasi emas Indonesia sesuai implementasi kebijakan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Manajemen Talenta Nasional (MTN) di bidang olahraga. (Febri, Editor: Denis)